Langkah-langkah membuat e-KTP
Sepengetahuan saya, membuat e-KTP atau KTP Elektronik atau sering juga disebut KTP Online bisa dilakukan di Kantor Kecamatan dan juga di Kantor Disduk, namun proses pembuatan e-ktp di kedua tempat tersebut memerlukan proses atau waktu pembuatan yang berbeda. Meski demikian pada dasarnya proses dan langkah-langkah pembuatan e-ktp tidak berbeda. berikut ini langkah-langkah membuat e-ktp secara prosedural.- Datanglah ke kantor Kecamatan atau ke Disduk terdekat
- Lihat papan petunjuk untuk Pelayanan Kartu Keluarga dan KTP, karena biasanya ditempat tersebut selalu menunjukan kesibukan. ambil nomor antrian dan jika kesulitan tanya saja pada petugas setempat yang sibuk wara-wiri kesanak kemari.
- Setelah nomor antrian terpanggil, anda akan ditanya mengenai pelayanan apa yang ingin anda proses, Memperbarui atau membuat Kartu Keluarga baru.
- Anda akan ditanya secara lengkap untuk pengisian data kependudukan, prosesnya kurang lebih 5-10 menit
- Selanjutnya anda akan di photo dan dipindai sidik jari dan retina mata, prosesnya kurang lebih 3-5 menit
- Setelah proses scan, photo dan pemindaian, anda akan menerima secarik kertas yang merupakan bukti atau resi pembuatan KK atau KTP lengkap dengan tanggal pengambilan (jika di kecamatan).
- Jika membuat KK dan KTP di DisDuk, maka pada hari itu juga akan di proses, namun kita juga harus memahami jika prosesnya akan lambat mengingat banyaknya publik melakukan hal yang sama.
- Jika membuat e-ktp di kecamatan, maka proses pencetakan KTP berlangsung selama 1 - 2 minggu, mungkin di beberapa daerah lain ada yang mencapai berbulan bulan, alasannya Blanko habis dan jauh dari kantos Disduk.
- Di Disduk pun terkadang mengalami keterlambatan, namun tidak selama pembuatan di Kecamatan.
Adakah Proses Pembuatan e-KTP yang lebih cepat?
Ya, bagi mereka yang sibuk bekerja serta tidak memiliki waktu untuk pengurusan e-KTP tentu saja alternatif pembuatan e-KTP yang cepat adalah dambaan mereka, atau setidaknya memiliki jadwal khusus agar dia dapat meluangkan waktu yang tepat untuk melakukan proses pembuatan e-KTP.Misalnya begini, dijadwalkan untuk Desa misalnya setiap warga di Desa Mekarjaya harus dan wajib membuat e-KTP pada hari Senin, 8 agustus 2016. Nah, adanya pemberitahuan ini memungkinkan mereka yang berprofesi sebagai karyawan tentu akan membuat permohonan cuti pada hari yang ditentukan tersebut.
Ada banyak kejadian dimana para karyawan dan buruh pabrik mengambil cuti di perusahaannya untuk melakukan pembuatan e-ktp, namun nyatanya cuti yang diambilnya itu tidak dapat dimanfaatkan untuk pembuatan e-KTP karena banyaknya masyarakat yang berjubel-jubel untuk membuat e-ktp juga.
Kondisi ini juga tidak cocok bagi mereka yang memiliki balita, mereka lebih memilih menunda dan memilih waktu yang tepat agar mendapat kenyamanan dalam proses pembuatan e-ktp.
Rela bayar asal pembuatan e-KTP bisa cepat.
Dalam sebuah antrian untuk proses pembuatan e-KTP, Saya sempat bertanya pada seorang ibu yang menggendong anak balita yang menangis-nangis stress, saya anjurkan agar ibu tersebut keluar dari antrian dan mencari udara segar untuk anak tersebut. Sepertinya si ibu merupakan warga yang patuh terhadap aturan pemerintah, dia rela berjubel dengan antrian yang lain untuk segera memiliki e-ktp tanpa memperdulikan anaknya yang menangis."Bu, sebaiknya ibu cari tempat yang teduh, atau wakilkan saja antrian ibu pada suami ibu" begitu ucapan saya pada ibu tersebut. "Ayahnya lagi kerja, dia sudah duluan membuat e-ktp, jadi terpaksa saya harus datang, sementara anak kecil begini belum bisa dititipkan ke saudara atau tetangga. Padahal saya rela bayar lo mas agar tidak mengantri seperti ini" Jawab si ibu.
Bagaimana cara Membuat e-KTP yang dilakukan oleh Keluarga Pejabat, Artis dan publik figur?
Namun cukup aneh, dari beberapa kali memperhatikan setiap layanan publik yang di sesaki oleh masyarakat ini, tidak sekalipun saya melihat seorang yang terlihat sebagai orang kaya dimana biasanya mereka lebih memerlukan ruang yang lebih privasi dan datang dengan kendaraan mewah. Kebanyakan dari pengantri tersebut datang menggunakan angkutan umum dan sepeda motor.Jika dalam antrian tersebut ada sesosok artis terkenal sedang ikut antri membuat e-KTP sepertinya ini cukup menghibur. Nah... adakah yang pernah mengalami hal yang sama? bertemu artis yang sama-sama sedang antri membuat e-KTP?
Jika memang mereka (Keluarga pejabat, orang kaya, artis dan publik figur) memiliki waktu khusus untuk membuat e-ktp, apakah masyarakat kecil memiliki kesempatan tersebut, terutama untuk ibu-ibu yang memiliki anak balita dan ibu-ibu yang kondisi fisiknya kurang kuat? Jika harus mengeluarkan biaya? berapa biaya tersebut?, jangankan mereka, sekelas managerpun sepertinya ogah banget jika harus bejubel antri, mereka pasti mencari cara bagaimana agar membuat e-ktp bisa dilakukan dengan cepat, atau mungkin mereka lebih memilih menunda, menunggu waktu yang leluasa dan nyaman untuk melakukannya.
Tapi... entahlah, apakah mereka membuat e-ktp dengan cepat? atau sama seperti masyarakat lainnya, namun menurut saya, membuat e-KTP di kecamatan lebih nyaman, karena antrian di kecamatan tidak sebanyak antrian di Disduk meski proses pencetakan e-KTPnya tidak secepat di DisDuk.
Labels: Dokumen, e-ktp, ktp, Pemerintah