Apa yang dirasakan seseorang ketika mendapat penolakan?
Ini merupakan pengalaman saya dalam melakukan riset tentang bagaimana peningkatan emosional seseorang ketika mendapat penolakan atas segala permohonannya. Dan jujur saja, jika ditanya mengenai bagaimana rasanya di tolak cinta, sepertinya saya cukup kredible untuk menjawab pertanyaan tersebut.Disini saya akan menceritakan bagaimana rasanya peningkatan emosi ketika mendapat penolakan saat mengajukan permohonan kredit kepemilikan kendaraan.
Jika pengajuan kredit kendaraan tidak di setujui, maka akan :
- Berusaha menghibur diri dengan tersenyum
- Merasa tidak percaya
- Merasa dipandang sebelah mata
- Merasa kesal
- Merasa kapok
- Merasa ada yang salah . kurang
- Mungkin juga merasa minder
Merasa tidak percaya karena berpikir bahwa saya layak mendapat persetujuan jika dilihat dari segi pekerjaan dan penghasilan, jika boleh menyombong mungkin penghasilan saya 5-10X lipat dari gaji UMR kota.
Merasa dipandang sebelah mata, mengingat orang yang jauh lebih buruk [maaf] dari segi pekerjaan dan penghasilan malah mendapat persetujuan.
Merasa kesal sudah tentu jika melihat penjelasan point satu dan dua.
Merasa kapok mungkin emosi sesaat ketika seseorang merasa tersakiti, namun terkadang pada akhirnya mereka berusaha untuk mencoba kembali.
Merasa ada yang salah, mungkin penilaian surveyor underestimated, mungkin karena penampilan yang tidak mencerminkan sosok orang jujur, mungkin karena penampilan yang kurang menggambarkan sebagai orang yang berpenghasilan jauh lebih besar.
Merasa minder tentu saja, terlebih jika kita berada diantara orang orang yang selalu berjalan mulus ketika mengajukan kredit kepemilikan kendaraan, meski mereka tidak lebih baik jika dilihat dari segi penghasilan.
Namun, setelah menelusuri apa yang menyebabkan permohonan saya ditolak adalah kurangnya bukti bahwa rumah yang saya tempati merupakan milik sendiri, beberapa dokumen kepemilikan rumah masih atas nama orang lain, dan dengan terang-terangan dikatakan bahwasaya adalah menghuni nomaden (masih berpindah-pindah) karena Alamat KTP dan rumah yang saat ini saya tempati tidak sama.
Lalu seperti apa kualifikasi yang diperlukan agar permohonan kredit di setujui?
Faktor penting persyaratannya adalah memiliki rumah atas nama sendiri, atau milik orang tua. Saya baru 1 bulan menempati rumah ini, belum sempat untuk mengurus berbagai dokumen, balik nama dan pembaharuan.Dengan demikian, saya berpikir bahwa pihak leasing tidak memperdulikan apa pekerjaan dan berapa penghasilan dari pemohon kredit, yang terpenting calon nasabah memiliki keluarga lain di tempat tinggal yang permanen.
Seorang tetangga yang tinggal di rumah kontrakan berjejer (sewa bulanan) malah dengan mudahnya mendapat persetujuan kepemilikan kredit kendaraan, tetangga lainnya yang dikatakan Jobless alias pengangguranpun meski terkadang kerja serabutan kini dengan gagahnya mengendarai sepeda motor baru, bahkan ketika plat nomornya belum datang itu motor sudah dipake mengangkut rumput.
Namun apa mau dikata, keputusan sudah diambil, Saya ditolak. permohonan Kredit Kendaraan yang saya ajukan mendapat penolakan dari pihak leasing.
Memanipulasi Data dan Keterangan agar Kredit motor di setujui
Marketing Dealer berusaha membantu saya untuk mencoba ke leasing lain, dia juga mengatakan minimal DP harus 45% dari harga sepeda motor yang diinginkan, dan dia merasa yakin jika itu akan membuat permohonan kredit sepeda motor dapat di setujui serta ada beberapa cara yang harus dilakukan.Namun, seperti yang saya sebutkan diatas bahwa ini adalah riset yang saya lakukan, jadi sayapun mengatakan "Saya hargai bantuan anda, tapi Sudahlah Mbak, tolong aplikasi saya jangan dilimpahkan ke leasing lain atau berusaha membujuk saya untuk mengajukan kembali, saya kira ini sudah cukup bagi saya sebagai bahan tulisan di Blog".
Penolakan itu memang menyakitkan, namun ada pembelajaran didalamnya.
Labels: Bank, kepercayaan, Kredit, Leasing, pengajuan, permohonan