Gejala DIARE
Diawali dengan kurangnya nafsu makan beberapa hari kebelakang, kemudian pada suatu malam anak saya yang baru berusia satu setengah tahun mengalami muntah muntah cukup banyak dan berkelanjutan yang membuat saya merasa panik dan cemas.Biasanya jika anak saya mengalami hal itu tidak berlangsung lama, dan juga disertai suhu badan yang panas, namun kali ini anak saya muntah cukup lama namun suhu badan tetap stabil.
Cara cara darurat seperti memberi kesegaran pada pernafasan dengan mengoles minya telon dan lainnya telah kami lakukan agar anak saya berhenti muntahnya, namun sepertinya upaya kami tidak cukup membantu untuk menghentikan muntah-muntah anak saya, hampir tiap 5-10 menit dia muntah-muntah dan setelah hampir 2 jam muntah nya pun menjadi bening dan berlendir, lantas anak saya pun tidur dalam ketidaknyamanan.
Saya terjaga sepanjang malam untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang dialami anak saya, dan sekitar jam 3 pagi, saya mencium aroma bau busuk di dalam kamar saya, aroma nya mirip bau telur busuk, setelah di endus ternyata sumber bau tersebut berasal dari popok anak saya yang sedang tertidur pulas.
Sayapun membangunkan istri untuk memeriksa popok anak saya, dan pas popok itu dibuka...huffff.... baunya sangat menyengat, ternyata anak saya BAB namun tinja nya encer dan kental dan wuih... baunya, sangat bau telur busuk.
Anak saya terbangun ketika popoknya diganti, namun sebelum popok digunakan lagi lagi anak saya mengeluarkan cairan tinja atau feses berwarna kuning pudar. Kondisi ini berlangsung hampir satu jam, anak saya selalu mengeluarkan cairan tinja hampir tiap 10 menit.
Anak Balita Terkena DIARE
Setelah saya perhatikan cairan tinja anak saya, saya berpendapat bahwa anak saya terkena diare, lantas sayapun bergegas membeli Oralit di Apotek meski saat itu jam menunjukan pukul 4 pagi, sayapun langsung menuju Rumah sakit terdekat karena biasanya disitu terdapat Apotik yang buka 24 jam.Sayangnya, anak saya tidak mau meminum oralit tersebut dan lebih parah lagi hampir semua jenis makanan minuman tidak bisa masuk kemulutnya. Meski demikian, di pagi hari hingga menjelang sore anak saya terlihat ceria bermain seperti biasanya
Kami membujuknya dengan berbagai cara agar anak kami mau makan dan minum, dan pada sekitar jam 3 sore hari lagi lagi anak saya muntah sekali lagi namun cukup banyak dan sangat kental berlendir.
Mengobati DIARE pada anak balita
Melihat hal itu kami memutuskan untuk pergi ke bidan terdekat untuk memeriksa kondisi kesehatan anak saya, saya pun berfikir jika Bidan merujuk untuk dibawa ke Dokter Spesialis anak maka akan segera saya bawa.Namun nyatanya Bidan tersebut tidak memberikan rujukan seperti yang saya duga karena katanya Diare anak saya tidak terlalu parah. Bidan pun memberikan beberapa obat untuk di berikan pada anak saya dengan dosis yang tertulis jelas, bidan pun berpesan jika dalam 3 hari kondisi anak saya belum pulih agar secepatnya dibawa ke dokter spesialis anak.
Entah ini sugesti atau memang obat yang diberikan bidan sangat bagus, beberapa menit setelah meminum obat berbentuk kaplet yang dicairkan, anak saya terlihat cukup lahap ketika makan bubur, ini bagus karena biasanya anak saya cuma muat 2-3 sendok saja... selanjutnya dia meronta ronta dan menangis agar tidak disuapi lagi.
Tulisan ini ditulis 4 jam setelah kami pulang dari Bidan, anak saya terlihat ceria dan saat ini tertidur lelap tanpa ada cairan tinja yang keluar saluran pembuangannya, semoga saja dia cepat sembuh.
Segeralah Bawa anak anda ke klinik, Bidan atau dokter terdekat jika terlihat Gejala Diare Pada anak, murah ko.
Apa itu DIARE
Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. (Sumber : wikipedia)Diare yang terjadi pada anak bisa saja berakhir buruk jika kurang tepat dalam menangani, pemahaman dan wawasan orang tua mengenai diare ini sangat penting untuk diketahui agar dapat bertindak cepat dan dapat mengantisipasi diare yang lebih parah.
Labels: Anak, Balita, Bidan, Dokter, Keluarga, Kesehatan, orang tua