Lahir, tumbuh, melewati masa remaja, dewasa, menikah lantas berkeluarga dengan hadirnya keturunan, memiliki menantu, cucu lantas tutup usia dengan damai, ya... seperti itulah kira kira umumnya perjalanan manusia di dunia ini.
Disini saya akan bercerita mengenai salah satu perjalanan manusia diatas, yaitu Keturunan atau anak.
Kita mungkin sudah tidak asing dengan pribahasa "Banyak anak banyak rejeki" dan saya yakin pribahasa ini akan menjadi masalah manakala keluarga miskin yang melakukannya.
Sudahlah, kini bercerita tentang saya sendiri yang saat ini dikaruniai 2 anak perempuan.
Hampir semua teman dan saudara sering mengatakan (sambil bercanda) bahwa saya seharusnya memiliki anak laki laki, ada yang mengatakan "Tambah lagi dong", atau "Jangan behenti sebelum ada laki laki" bahkan "Jangan egois dong, tambah lagi lah biar tidak hanya kau orang yang paling tampan di keluargamu".
Beberapa kaum adat mempercayai bahwa anak laki laki lah yang akan melanjutkan garis keturunan dari sang ayah. Sejak jaman Kerajaan di seluruh dunia, anak-laki laki sangat penting kehadirannya sebagai pewaris takhta.
Namun apakah hal tersebut masih berlaku di jaman modern ini?
Saya hanya percaya bahwa ini adalah keputusan Tuhan telah mempercayakan saya untuk memiliki 2 anak perempuan untuk saat ini, meski pada saat istri saya dinyatakan hamil oleh dokter saya sangat berharap mendapat anak laki laki, namun semuanya kembali kepada takdir dan kuasa Tuhan.
Saat ini saya merasa sangat bahagia dikaruniai 2 anak perempuan, mereka malaikat-malaikat ku yang tidak akan pernah membuatku kecewa, mereka lucu lucu dan cantik cantik.
Bukannya saya tidak percaya dengan pepatah "Setiap anak pasti membawa rejekinya masing masing", namun mengingat kondisi ekonomi saat ini sepertinya saya belum siap untuk menambah jumlah anak dalam keluarga saya.
Saya juga memahami jika kelak mereka (ke 2 anaku) menikah tentu saja akan mengikuti suaminya dan saya pasti akan merelakan dengan penuh rasa ikhlas jika mereka harus tinggal jauh dari kami. Jika memang demikian maka tugas kami telah selesai namun bukan berarti selesai segalanya, dan kami tinggal menikmati masa tua berdua saja yang mungkin sesekali mendapat kunjungan dari anak cucu.....
Anak laki laki atau perempuan, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengarahkannya ke arah yang lebih baik, jangan sampai anak merasa senang manakala orang tua tidak ada dirumah, jangan sampai anak merasa bebas dari egonya orang tua manakala mereka telah menikah nantinya.
Urus dan rawatlah anak anamu sebaik mungkin, tumbuhkan budi pekertinya, jangan membedakan mana anak laki laki dan mana anak perempuan.
Disini saya akan bercerita mengenai salah satu perjalanan manusia diatas, yaitu Keturunan atau anak.
Kita mungkin sudah tidak asing dengan pribahasa "Banyak anak banyak rejeki" dan saya yakin pribahasa ini akan menjadi masalah manakala keluarga miskin yang melakukannya.
Sudahlah, kini bercerita tentang saya sendiri yang saat ini dikaruniai 2 anak perempuan.
Hampir semua teman dan saudara sering mengatakan (sambil bercanda) bahwa saya seharusnya memiliki anak laki laki, ada yang mengatakan "Tambah lagi dong", atau "Jangan behenti sebelum ada laki laki" bahkan "Jangan egois dong, tambah lagi lah biar tidak hanya kau orang yang paling tampan di keluargamu".
Perlukan memiliki anak laki laki?
Sejak jaman dulu kala, anak laki laki merupakan generasi penerus, mereka mewarisi garis keturunan.Beberapa kaum adat mempercayai bahwa anak laki laki lah yang akan melanjutkan garis keturunan dari sang ayah. Sejak jaman Kerajaan di seluruh dunia, anak-laki laki sangat penting kehadirannya sebagai pewaris takhta.
Namun apakah hal tersebut masih berlaku di jaman modern ini?
Saya hanya percaya bahwa ini adalah keputusan Tuhan telah mempercayakan saya untuk memiliki 2 anak perempuan untuk saat ini, meski pada saat istri saya dinyatakan hamil oleh dokter saya sangat berharap mendapat anak laki laki, namun semuanya kembali kepada takdir dan kuasa Tuhan.
Tidak memiliki anak laki laki maka keluarga terasa belum lengkap.
Ya, beberapa orang berpendapat demikian bahkan beberapa pasangan selalu penasaran untuk memiliki anak laki laki.Saat ini saya merasa sangat bahagia dikaruniai 2 anak perempuan, mereka malaikat-malaikat ku yang tidak akan pernah membuatku kecewa, mereka lucu lucu dan cantik cantik.
Bukannya saya tidak percaya dengan pepatah "Setiap anak pasti membawa rejekinya masing masing", namun mengingat kondisi ekonomi saat ini sepertinya saya belum siap untuk menambah jumlah anak dalam keluarga saya.
Saya juga memahami jika kelak mereka (ke 2 anaku) menikah tentu saja akan mengikuti suaminya dan saya pasti akan merelakan dengan penuh rasa ikhlas jika mereka harus tinggal jauh dari kami. Jika memang demikian maka tugas kami telah selesai namun bukan berarti selesai segalanya, dan kami tinggal menikmati masa tua berdua saja yang mungkin sesekali mendapat kunjungan dari anak cucu.....
Anak laki laki atau perempuan, yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengarahkannya ke arah yang lebih baik, jangan sampai anak merasa senang manakala orang tua tidak ada dirumah, jangan sampai anak merasa bebas dari egonya orang tua manakala mereka telah menikah nantinya.
Urus dan rawatlah anak anamu sebaik mungkin, tumbuhkan budi pekertinya, jangan membedakan mana anak laki laki dan mana anak perempuan.
Labels: Anak, Keluarga, Rumah Tangga