Mengalami tulang patah sakitnya sungguh luar biasa, begitupun dengan cara pengobatannya yang sama-sama cukup menyakitkan. Ini adalah pengalaman mengobati tulang patah dengan cara tradisional
Mengalami cedera patah tulang, terkilir ataupun keseleo memang sangat menyakitkan, begitupun dengan cara pengobatannya yang cukup menyakitkan pula
Memperbaiki atau Mengobati tulang patah secara medis bisa saja tanpa terasa sakit bahkan tanpa disadari, namun biayanya cukup mahal
Ini adalah pengalaman saya ketika mengobati patah tulang dengan cara tradisional, awalnya saya sangat tidak ingin di obati dengan cara di urut, di pijat atau cara tradisional lainnya, namun mengingat teknik pengobatan moderen pada dasarnya sama dengan cara tradisional jadi saya terpaksa memilih cara tradisional, yang berbeda hanyalah pasca pengobatan dan perawatan
Sebenarnya cedera patah tulang yang kualami bisa disebut kambuh setelah lebih dari 7 tahun, dulu karena kelewatan bercanda bersama teman yang menyebabkan tulang bahuku patah. Saat itu aku tidak berobat kerumah sakit karena dianjurkan pergi ke bengkel tulang, pengobatan secara tradisionalpun kubatalkan karena cara pengobatannya yang terbilang ekstrim
Cedera bahuku berangsur sembuh dalam waktu kurang lebih satu bulan, hampir tak terasa sakit cuma posisi tulang bahu ada sedikit yang menonjol
Kini setelah 7 tahun lamanya tiba-tiba aku merasakan sakit di bahu itu... sakitnya hampir sama seperti pas kejadian, sudah lebih 7 hari sakitnya cukup membuatku keringetan, tidak nyaman dan menghambat aktivitas
Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke ahli pengobatan tradisional patah tulang yang cukup tersohor di sekitar lingkungan tempat tinggal saya di Cianjur, dan hal yang paling kutakuti akhirnya ku alami juga, pengobatan yang sangat menyakitkan... ya... sangaaaattt sakit disertai suara tulang yang saling beradu dak... dek.. derekdek...
Walaupun bahuku sempat membengkak, namun dalam waktu 2-3 hari posisi bahuku kembali normal, dan tulang yang agak menonjol tidak terlihat lagi
Jika ada pilihan, pada saat mengobati tulang yang patah ingin rasanya tak sadarkan diri dengan cara dibius.... sakitnya gak tahan
Mengalami cedera patah tulang, terkilir ataupun keseleo memang sangat menyakitkan, begitupun dengan cara pengobatannya yang cukup menyakitkan pula
Memperbaiki atau Mengobati tulang patah secara medis bisa saja tanpa terasa sakit bahkan tanpa disadari, namun biayanya cukup mahal
Ini adalah pengalaman saya ketika mengobati patah tulang dengan cara tradisional, awalnya saya sangat tidak ingin di obati dengan cara di urut, di pijat atau cara tradisional lainnya, namun mengingat teknik pengobatan moderen pada dasarnya sama dengan cara tradisional jadi saya terpaksa memilih cara tradisional, yang berbeda hanyalah pasca pengobatan dan perawatan
Sebenarnya cedera patah tulang yang kualami bisa disebut kambuh setelah lebih dari 7 tahun, dulu karena kelewatan bercanda bersama teman yang menyebabkan tulang bahuku patah. Saat itu aku tidak berobat kerumah sakit karena dianjurkan pergi ke bengkel tulang, pengobatan secara tradisionalpun kubatalkan karena cara pengobatannya yang terbilang ekstrim
Cedera bahuku berangsur sembuh dalam waktu kurang lebih satu bulan, hampir tak terasa sakit cuma posisi tulang bahu ada sedikit yang menonjol
Kini setelah 7 tahun lamanya tiba-tiba aku merasakan sakit di bahu itu... sakitnya hampir sama seperti pas kejadian, sudah lebih 7 hari sakitnya cukup membuatku keringetan, tidak nyaman dan menghambat aktivitas
Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke ahli pengobatan tradisional patah tulang yang cukup tersohor di sekitar lingkungan tempat tinggal saya di Cianjur, dan hal yang paling kutakuti akhirnya ku alami juga, pengobatan yang sangat menyakitkan... ya... sangaaaattt sakit disertai suara tulang yang saling beradu dak... dek.. derekdek...
Walaupun bahuku sempat membengkak, namun dalam waktu 2-3 hari posisi bahuku kembali normal, dan tulang yang agak menonjol tidak terlihat lagi
Jika ada pilihan, pada saat mengobati tulang yang patah ingin rasanya tak sadarkan diri dengan cara dibius.... sakitnya gak tahan
Labels: Patah, Pengobatan, Tulang