Membeli rumah bagi pasangan muda merupakan sebuah hal baru, kurangnya pengalaman menyebabkan banyak hal-hal yang tidak dimengerti dengan istilah jual beli rumah KPR, bagaimana prosesnya dan seberapa mudah cara pembeliannya.
Termasuk saya, sebelum tulisan ini dimuat saya tidak memahami bagaimana cara memiliki membeli rumah KPR.
Beberapa kali mengunjungi stand pameran perumahan KPR, tetap saja yang menjadi permasalahan adalah lokasi hingga pada suatu hari saya mendapat brosur / selebaran perumahan KPR yang berdekatan dengan lokasi tempat tinggal sebelumnya, selain itu... DP dan angsuran menarik membuat saya tidak sabar untuk segera melihat-lihat lokasi perumahan tersebut.
Saya pun langsung mendatangi kantor pemasaran dan disambut ramah.
Tadinya jika saya berencana jika menempati rumah baru maka akan segera saya bangun untuk usaha sendiri, namun jika harus inden sepertinya saya harus kehilangan uang banyak untuk properti yang baru bisa digunakan tahun depan.
Termasuk saya, sebelum tulisan ini dimuat saya tidak memahami bagaimana cara memiliki membeli rumah KPR.
Rencana Kredit Rumah
Kami berencana membeli rumah KPR, namun saat itu banyak sekali pertimbangan, terutama nengenai lokasi perumahan tersebut. Saat itu kami selalu menginginkan rumah KPR yang berdekatan dengan tempat tinggal asal sehingga tidak terlalu jauh dengan keluarga lainnya.Beberapa kali mengunjungi stand pameran perumahan KPR, tetap saja yang menjadi permasalahan adalah lokasi hingga pada suatu hari saya mendapat brosur / selebaran perumahan KPR yang berdekatan dengan lokasi tempat tinggal sebelumnya, selain itu... DP dan angsuran menarik membuat saya tidak sabar untuk segera melihat-lihat lokasi perumahan tersebut.
Membeli rumah KPR tidak semudah membeli perabotan rumah tangga
Setibanya di lokasi yang tertera pada brosur tersebut, ternyata masih lahan kosong, hanya terdapat satu kantor pemasaran yang dibuat semi permanen, mirip mirip pos jaga.Saya pun langsung mendatangi kantor pemasaran dan disambut ramah.
- Dengan bodohnya saya bertanya : Mbak, kok masih lahan kosong, saya pikir ini perumahan.
- Marketing : Betul sekali Pak, namun sebagian sudah menjalani proses pembangunan.
- Saya : Maksudnya?, maaf ya mbak saya belum berpengalaman nih
- Marketing : Jadi kami hanya membangun rumah yang sudah memiliki pemesan, artinya jika ada pemesan maka kami bangun rumah tersebut.
- Saya : oh... jadi, saya bayar dulu DP, lantas mendapat persetujuan Bank, lalu di bikinin rumah saya, begitu mbak?
- Marketing: Betul pak
- Saya : Berapa lama pembuatannya mbak,
- Marketing : Meski sudah ada pemesan yang membooking, rencana kami adalah tahun depan sudah mulai di pasarkan / di isi pemiliknya, jadi meski bangunan sudah jadi, pemilik belum bisa menempati rumah tersebut.
- Saya: oh.... saya pikir kaya nyicil motor, 1 - 2 minggu sudah bisa dipake tuh motor, jadi harus nunggu tahun depan ya?
- Saya : Kalo beli rumah yang sudah jadi apa perbedaanya mbak
- Marketing : Perbedaannya jika Bapak membeli rumah secara inden, bisa lebih murah
- Saya : oh...
Tadinya jika saya berencana jika menempati rumah baru maka akan segera saya bangun untuk usaha sendiri, namun jika harus inden sepertinya saya harus kehilangan uang banyak untuk properti yang baru bisa digunakan tahun depan.