Namun, memiliki rumah tidak mudah. Secara finansial, implikasinya tidak se sederhana yang dibayangkan. Sejumlah uang yang besar harus disiapkan sebelum seseorang membuat langkah pertama untuk mencapai impian ini.
Mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak hasil dari kerja keras bertahun-tahun untuk membeli rumah haruslah kupikir lagi secara matang, dalam hal ini saya berfikir bukan ketidakrelaan mengeluarkan uang, namun lebih kepada fungsi dan manfaat lain dari rumah yang akan dibeli.Sebutlah seorang TKW yang telah bekerja bertahun-tahun dinegeri orang, ketika ketika kembali kenegeri sendiri TKW tersebut sudah mampu membangun rumah kelas menengah, karena impiannya hanya ingin memiliki rumah, tanpa pikir panjang TKW tersebut membangun rumah di daerah yang cukup rumit dilalui (di atas pegunungan/pemukiman padat).
Singkat cerita, rumah impiannya telah selesai dibangun, hasil kerja keras bertahun-tahun habis digunakan untuk membangun rumah 2 tingkat. Dibalik rasa senangnya TKW tersebut ada sedikit penyesalan dan keterkejutan karena ternyata membangun rumah di pemukiman padat biayanya membengkak diluar perhitungan, apa alasannya?
Sulitnya akses ke lokasi akan menambah ongkos kerja untuk pembelian material bangunan, truk pengangkut material bangunan hanya mengirim material tersebut di lokasi yang memungkinkan, selebihnya menggunakan jasa tukang angkut individu untuk memindahkannya sedikit demi sedikit ke lokasi pembangunan, dan ternyata ongkosnya cukup lumayan.
Kini TKW tersebut hanya mengisi rumah kosong yang dibangunnya tanpa perabotan rumah tangga yang tidak sempat dia beli karena tabungannya telah dihabiskan untuk membangun rumah tersebut, dan rumah itu tidak menjadi rumah produktif.
Bagaimana agar bisa memiliki rumah?
Kembali ke topik, Semuanya harus di identifikasi dengan baik hal apa saja yang benar-benar mampu. Hal ini melibatkan tabungan dan dana lainnya yang ada serta pendapatan di tahun-tahun mendatang.Sebagai pekerja paruh waktu / wira usahawan saya bermaksud untuk memiliki rumah, namun saya juga memikirkan fungsi dan perkiraan pendapatan yang jelas di masa depan dengan adanya rumah tersebut.
Sejauh ini, sebagian besar orang lebih memilih untuk memanfaatkan kredit rumah. Jenis pinjaman tampaknya menjadi cara ringan untuk membeli rumah karena dana/tabungan yang dimiliki tidak langsung hilang sekaligus. Seluruh jumlah dicicil selama bertahun-tahun dalam keterjangkauan, dengan demikian, memiliki rumah tidak menjadi begitu banyak beban.
Namun, meskipun kredit rumah mengurangi beban, masih sangat penting bahwa pemilik harus berfikir untuk potensi rumah dan pendapatan tambahan. Memang benar bahwa mendapatkan "rumah terbaik" adalah yang paling memuaskan. Namun kenyataannya, yang terbaik mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Mulailah miliki rumah impan
Mendapatkan kredit rumah serta keterjangkauan cicilannya sangat tergantung pada uang muka yang dibayarkan, biaya untuk kesepakatan tertentu, dan kebutuhan untuk cadangan kas. Biasanya, jika uang mukanya besar maka semakin ringan cicilan yang harus kita bayar.Cara mudah memiliki rumah impian sebagai freelancer/bisnis support mungkin adalah dengan cara kredit, Namun saya masih berfikir lagi apakah membangun rumah di pemukiman padat (Kurang dari 100jt), atau kredit rumah di perumahan (lebih dari Rp. 250jt) atau kredit ruko (diatas 750jt). bagaimana dengan anda?