Lalu saya bertanya : Kepada siapa dan dimana kamu memesan layanan tersebut serta paket apa yang diambil?, ada kontak person tekhnisi atau marketingnya.?
Dia menjawab :Saat itu ada promosi pemasangan Indovision di sebuah Mall, karena hanya cukup membayar Rp.100ribu pada saat pemasangan + bonus tayangan full channel selama 1 bulan, saya pun berminat, dan saat itu mengambil paket venus Rp. 149.000. Namun tagihan bulan berikutnya sungguh membuat saya tercengang, sejumlah Rp. 550ribuan yan harus dibayar, padahal saya hanya berlangganan paket Venus.
Karena tetangga saya ini aga sedikit pemarah, mungkin karena itulah dia bekerja sebagai debt officer, ketika menelpon ke CS Indovision dan CS tersebut bersikeras bahwa tagihan yang harus dibayar adalah sebesar Rp. 550ribuan akhirnya tetangga saya itu langsung minta menghentikan layanan tersebut serta mempersilahkan tekhnisi indovision untuk mencabut kembali instalasi nya.
Dia berkata : " Kenapa saya harus membayar Rp. 400.000 untuk membatalkan berlangganan jika saya kecewa karena merasa ditipu?, jika tagihannya sesuai mungkin saya tidak akan berhenti berlangganan, siapa yang salah? sudah... suruh teknisi datang kesini untuk membongkar nya."
Ke esokan harinya, CS indovision menelpon kembali untuk mempertanyakan kepada agen mana tetangga saya mengajukan berlangganan, dan keesokan harinya lagi tagihan pun menjadi sesuai dengan paket yang dipesannya.
Namun... karena terlanjur kesal... tetangga saya tetep ingin mencabut instalasi TV berlangganannya tanpa harus membayar biaya finalti ketika berhenti berlangganan kurang dari satu tahun yaitu sebesar Rp. 400.000,-
Kalo dilihat dari kasusnya... Wajar jika tetangga saya menghentikan layanan indovisionnya dan tidak mau membayar biaya finalti, toh bukan dia yang ingin berhenti berlangganan...
Jadi siapa yang salah? Marketing, Tekhinsi atau Divisi penagih?
Labels: Hiburan, Indovision, TV, TV Berlangganan